Jangan Minum Susu (sapi) !

Artikel ini di kutip dari : roger.id.au

Mitos tentang susu 1 : Susu bantu tulang jadi kuat
Orang tua di Amerika meneruskan tradisi ini ke anak - cucu nya. Memperkuat informasi nutrisi yang sesat. Sebenarnya, susu dan produk susu lainnya melemahkan tulang dan mempercepat osteoporosis. Benar, konsumsi susu membuat tulang jadi lemah. Osteoporosis terjadi karena kehilangan kalsium dalam tubuh, bukan kurangnya asupan kalsium. Produk susu2, oleh karena tingginya kandungan protein menyebabkan hilangnya kalsium. Study2 yang mempelajari osteoporosis telah menemukan bahwa tingginya konsumsi dari produk2 susu terkait dengan tingginya tingkat osteoporosis. Jika ingin tulang yang kuat, jangan lah minum susu.

Mitos tentang susu 2 : Susu adalah minuman paling sehat
Gagasan tentang minum susu sehat, adalah omong kosong. Sementara, makan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian sudah didokumentasikan untuk menurunkan resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi dan kanker yang secara luas telah dipuji manfaatnya sementara produk2 susu dipertanyakan manfaatnya. Faktanya, produk2 susu seperti jelas sebagai penyebab osteoporosis, penyakit jantung, kegemukan, kanker, alergi dan diabetes.
Hubungannya dengan penyakit jantung sangat kuat. Seperti yang telah kita ketahui bahwa produk tinggi lemak, seperti seluruh susu dan keju adalah kontributor signifikan untuk kolesterol dan penyakit jantung. William B Grant, Ph.d . memasang rangkuman bukti bahwa susu non fat yang berisi jumlah besar susu protein, sangat rendah vitamin B. Metabolisme dari semua protein ini oleh karena tidak adanya vitamin B, membangun homocysteine, tanda dari penyakit jantung.

Mitos tentang susu 3 : Susu perlu untuk pertumbuhan anak
Oh benarkah ? Berikut ini ada 3 alasan bahwa susu dan anak-anak tidaklah cocok.
Pertama, susu terkenal sebagai penyebab kekurangan zat besi anemia pada anak dan pada kenyataannya, American Academy of Pediatrics sekarang tidak lagi menggalakkan pemberian susu sebelum ulang tahun pertama mereka.
Kedua, telah ditunjukkan bahwa konsumsi susu di masa kecil memberikan kontribusi / sumbangan pada adanya diabetes type I. Protein tertentu pada susu mengemas molekul di sel beta di pankreas yang mengeluarkan insulin. Pada beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap protein susu yang keliru menyerang dan menghancurkan sel beta.
Ketiga, alergi susu sangat umum ditemui pada anak2 dan mengakibatkan problem sinus, diare, konstipasi dan kelelahan. Ia juga penyebab utama infeksi telinga kronis yang mengganggu hingga 40 persen dari semua anak-anak dibawah umur 6 tahun. Alergi susu juga terkait dengan gangguan perilaku pada anak-anak dan meningkatnya gangguan asma pada masa kanak2. (alergi susu pada umumnya sama pada orang dewasa dan menghasilkan gejala serupa).
Meski demikian pakar anak2 Dr. Benjamin Spock merubah rekomendasi tentang susu tahun belakangan ini dan tidak menganjurkan memberikan susu ke anak-anak.

4. Mitos tentang susu 4 : Susu adalah murni dan bermanfaat
Ketika susu tidaklah cukup buruk, perusahaan kimia raksasa, Monsanto Company dan FDA membuatnya jauh lebih buruk. Pada tahun 1994, menyetujui penggunaan recombinant bovine somatotropin (rbST), sebuah perubahan genetik hormonal dari Monsanto yang meningkatkan produksi susu hingga 10-25 persen. Susu sapi dengan perawatan rbST mengandung level tinggi insuline faktor pertumbuhan I (IGF-I), salah satu faktor pertumbuhan paling kuat yang pernah dikenal.
IGF-I terjadi secara alami baik pada sapi atau manusia dan secara kebetulan alam, identik antara kedua species. Sementara IGF-I tidak menyebabkan kanker, ia menstimulir pertumbuhan. Studi baru2 ini telah menemukan peningkatan tujuh kali lipat resiko kanker payudara pada wanita dengan tingkat level IGF-I tertinggi dan empat kali lipat peningkatan resiko kanker prostat pada laki-laki pada level tertinggi. rbST tidak hanya membuat resiko ini bertambah tinggi, juga akan meningkatkan resiko penyakit infeksi pada sapi. Oleh karena itu, sapi dengan perawatan rbST diberi lebih banyak antibiotik, sehingga jejak obat2 an itu tinggi, serta nanah dan bakteri yang terinfeksi (udders?) dapat ditemukan di susu sapi.

lengkapnya di : roger.id.au
Untuk mendapatkan salinan dari Juni / Juli 1998 tentang laporan isu SunCoast Eco , yang ada cerita ini , Jika Anda memiliki akses ke Internet, untuk informasi lebih lanjut bisa ke www.foxBGHsuit.com.

Sempat ga percaya jadi nya cari lagi di google ketemu artikel2 lainnya.
Bagaimana menurut Anda ?

Artikel Lainnya :

  1. Cow's Milk is the "Perfect Food" for Baby Calves But Many Doctors Agree it is Not Healthy for Humans by Michael Dye
  2. Don't Drink Your Milk! By Dr. Joseph Mercola
  3. Does Milk Really Look Good On You? Don't Drink It! by Ingri Cassel
  4. More Reasons To Avoid Milk by Francesca Lyman
  5. Milksucks.com
  6. Cow's Milk Ups Type 1 Diabetes by Dr. Mercola
  7. The Mystery in Your Milk
  8. Nomilk.com article
Video :
  1. Milk Is Poison:Thats Why I Don't Drink It
  2. Do You Drink Milk? 28 Things You Should Know.

0 komentar: